Sumber Kebahagiaan

Share

Do’a Sapu Jagat

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Sering sekali bahkan suka dijadikan do’a andalah dipenghujung do’a kita yaitu doa Sapu Jagat yang bunyinya sudah tidak asing lagi ditelinga kita, yang intinya memohon Keselamatan atau Kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat.
Kebahagiaan atau Keselamatan banyak sekali dicari oleh semua orang baik dia Muslim maupun Non-Muslim. Bagi orang-orang muslim peluang untuk mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat bisa diperoleh, berbeda dengan orang Non-Muslim hanya mendapatkan kebahagiaan di dunia saja dan mendapatkannya bisa dengan segala cara baik secara halal (baik) maupun mungkin yang melanggar syariat atau haram.
Yang menjadi pertanyaan kenapa kebahagiaan tidak menjumpai kita malah yang datang adalah Kesulitan atau Kesusahan? Untuk menjawab pertanyaan jangan sampai kita bersu’udzan kepada Allah SWT bahwa Allah SWT Pelit kepada hamba-Nya dan bukan berarti sudah habis kebahagiaan itu. Tapi yang jadi masalah kita sendiri tidak mengetahui dimana kebahagian itu tempatnya berada?
Bahkan kalau kita ingin melihat keadaan seseorang itu bahagia atau tidak, bisa dilihat dari raut wajahnya karena wajah merupakan cermin dari isi hati seseorang.

Lalu dimanakah tempat kebahagiaan itu berada? Sebagai contoh apabila kita ingin mendapatkan Ikan pasti kita tahu dimana tempat ikan hendak kita cari jawabannya pasti sebuah Kolam atau Sungai. Nah begitu juga dengan kebahagiaan yang dicari oleh semua orang khususnya seorang muslim bahwa kebahagiaan itu berada pada Ridho-Nya Allah SWT atau tempat yang diridhoi-Nya yakni Islam.

Sebagai mana tertulis pada Firman Allah SWT QS. Ali-Imran : 19 yang artinya :
“Seseungguhnya Din yang diridhai Allah SWT hanyalah Din Islam………..” (Wallahu ‘alam bis Sowwab)

Jadi kalau kita ingin mendapatkan kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat kita semua harus mempunyai tujuan hidup tiada lain hanya untuk mendapatkan Ridho Allah SWT.
Namun kebanyakan fenomena dikehidupan masyarakat kita bahwa kebahagiaan hanya akan didapat apabila banyak Uang, banyak Ilmu, dan Punya Jabatan. 

  • Banyak orang yang menganggap Kebahagiaan dapat dicapai dengan banyaknya UANG

Banyak sekali orang-orang yang mengukur bahwa kebahagiaan hanya dapat diperoleh apabila kita punya banyak Uang, ini merupakan pemikiran yang salah besar karena tidak sedikit orang yang banyak uang namun tidak bisa menikmati banyaknya Uang itu. Jadi yang harus kita lakukan dengan banyaknya Uang, kita harus menjadikan uang itu sebagai alat sekali lagi sebagai alat untuk menuju ridho Allah SWT.
Dalam banyak contoh :
Ketika kita bertanya pada seseorang yang sedang bekerja apa tujuannya dengan lantang dia menjawab mencari atau Butuh Uang. Padahal Uang bukan tujuan hidup tapi harus kita jadikan sebagai alat untuk mencapai kebahagian karena tujuan hidup tiada lain hanya untuk mencapai ridho-Nya Allah SWT. Contoh lainnya kita butuh cincin buat menghargai telunjuk kita tapi kalau kita tidak punya telunjuk apa yang terjadi, Kita butuh Mahkota untuk menghargai kepala kita tapi kalau kepala kita hidrosefalus apa yang bisa kita lakukan? Dan banyak lagi yang bisa kita jadikan contoh.

  • Banyak orang yang menganggap Kebahagiaan dapat dicapai dengan banyaknya ILMU

Banyak sekali orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya sampai ke perguruan tinggi baik lokal maupun internasional agar mendapatkan gelar yang tinggi dan dihormati oleh banyak orang tapi apakah semua yang belajar diperguruan tinggi mendapatkan kebahagiaan. Bahkan tidak sedikit orang yang mempunyai gelar mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan gelarnya bahkan banyak sekali orang yang bergelar tapi pada menganggur. Jadi apa yang salah ? yang salah karena tujuannya bukan untuk mencari ridho-Nya Allah SWT. Justru dengan ILMU jadikanlah ia (ilmu) itu sebagai alat juga untuk mencapai Keridhoan Allah SWT.

  • Banyak orang yang menganggap Kebahagiaan dapat dicapai dengan banyaknya PANGKAT

Dengan mempunyai Pangkat/Jabatan banyak orang yang beranggapan bahwa akan mendapatkan kebahagiaan, justru dengan pangkat itu kita punya suatu amanah yang harus dipertanggung jawabkan bahkan tidak sedikit orang yang sudah punya jabatan karena tidak amanah malah menjadi hinaan, celaan bahkan penyakit yang susah obatnya. Tidak jauh kita mengambil contoh waktu fenomena PEMILU baik Pilpres, legislatif maupun Pilkada karena orang-orang tujuannya mencari jabatan ketika tidak tercapai apa yang diinginkan mencapai kedudukan atau jabatan akhirnya mereka terkena penyakit STRESS, GILA dan penyakit lainnya, kenapa ? Karena mereka meyakini kebahagiaan berada dalam Jabatan, padahal salah besar justru dengan kedudukan atau jabatan itu kita harus menjadikan sebagai alat untuk mendapatkan ridho-Nya Allah SWT.

Nah dari ketiga anggapan sumber kebahagiaan diatas : UANG, ILMU dan JABATAN, Allah SWT diberikan kepada manusia tapi tidak semua manusia akan diberikan semua itu. Dimasyarakat kita tidak sedikit yang tidak punya Uang (Miskin), Ilmu (Bodoh), Jabatan (Orang biasa), dan ketiga (UANG,ILMU, JABATAN) itu harus digunakan hanya sebagai alat untuk mencapai Ridho-Nya Allah SWT. Tapi Allah SWT memberikan rata kepada semua manusia berupa rasa Susah dan Senang. Kedua sifat inilah yang Allah SWT berikan kepada semua manusia untuk menilai mana yang Ahli Syukur atau sebaliknya (Ahli Kufur). Sehingga Allah SWT memberikan sebuah ujian kepada hamba-hamba-Nya.

Semoga Tujuan hidup kita sama hanya satu yaitu Mencari Ridho Allah SWT, agar selamat Dunia dan Akherat. Aamiin
 


Komentar

Leave a reply:
Your email address will not be published.

Rekomendasi untuk anda

Decision Making
Sobari
Effective Meeting
Sobari
Mengubah Putus Asa Menjadi Harapan
Sobari
Karakter dan Badminton
Sobari
Silaturahim Program RPL Uninus
Sobari